BUNGO, NUSADAILY.ID – Ratusan sopir truk yang tergabung dalam Ikatan Persatuan Supir Truck Kabupaten Bungo menggelar aksi damai di depan kantor DPRD Bungo, Selasa (16/09/2025). Massa aksi datang dengan mengerahkan lebih dari 100 unit truk yang diparkir berjejer di depan gedung dewan, hingga menutup akses jalan dan menimbulkan kemacetan.

Aksi ini dipicu kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi jenis Bio Solar di berbagai wilayah Bungo, mulai dari Kuamang Kuning hingga Kecamatan Jujuhan. Para sopir menduga penyebab utama kelangkaan adalah praktik pelangsiran yang semakin marak tanpa pengawasan ketat dari aparat.
“Kami tahu solar itu ada, tapi tidak ditertibkan. Pelangsir semakin bebas, seolah-olah legal,” teriak Koordinator Aksi dalam orasinya. Massa juga mempertanyakan kinerja aparat di lapangan: “Apakah pelangsir ada izin? Apakah itu dilegalkan? Lalu apa fungsi petugas di Kabupaten Bungo jika tidak tahu keberadaan pelangsir?”
Dalam tuntutannya, massa mendesak lima poin utama:
- Audiensi dengan Forkopimda dan seluruh manajer SPBU dalam waktu 2 x 24 jam.
- Penertiban pelangsir oleh aparat kepolisian.
- Akses truk dan kendaraan roda enam untuk mengisi BBM di seluruh SPBU Bungo.
- Perpanjangan jam operasional SPBU hingga sore hari.
- Audit menyeluruh terhadap SPBU yang diduga melakukan praktik oplosan.

Ketua DPRD Bungo bersama jajaran anggota menyambut baik aksi tersebut. Pihak dewan mengajak sepuluh perwakilan sopir untuk berdialog mencari solusi bersama. DPRD juga segera memerintahkan menyurati seluruh SPBU di Bungo agar hadir dalam audiensi resmi dengan Forkopimda.
Jurnalis: ASAD/Bintang34/*
Disusun oleh: Redaksi / nusadaily.id