Bungo Genjot Perang Melawan PTM, Kabid P2: Target Ribuan Pemeriksaan dalam Satu Tahun

Posted on

BUNGO, NUSADAILY.ID – Dinas Kesehatan Kabupaten Bungo menggelar workshop dua hari bertajuk Pelayanan Terpadu Penyakit Tidak Menular (PANDU PTM), Rabu (17/9/2025). Kegiatan ini menghadirkan tenaga kesehatan dari seluruh Puskesmas di Bungo, bagian dari upaya nasional memperkuat layanan pencegahan dan penanganan penyakit kronis seperti diabetes, hipertensi, kanker, dan jantung.

Workshop yang dipandu narasumber dari Kementerian Kesehatan RI dan Dinas Kesehatan Bungo ini menekankan pentingnya peningkatan kapasitas tenaga medis dan paramedis. Di tengah beban penyakit tidak menular yang terus meningkat di Indonesia, langkah ini menegaskan kebutuhan mendesak akan deteksi dini dan layanan kesehatan yang lebih merata.

Rahmad Fitri, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2) Dinas Kesehatan Bungo, menegaskan bahwa program ini bukan sekadar formalitas, melainkan agenda nasional yang diawasi ketat.

“Program ini memiliki target-target nasional. Kita diminta berkomitmen penuh agar dalam setahun ke depan semua target tercapai,” ujarnya.

Ia mencontohkan, untuk pemeriksaan kanker saja, Bungo mendapat target 2.000 kasus.

“Target itu dibagi ke tiap Puskesmas. Kita kejar dalam beberapa bulan ke depan. Komitmennya jelas: paling tidak 100 persen harus terpenuhi,” tegasnya.

Bagi Rahmad, tantangan Bungo tidak ringan. Selain kanker, masih ada pekerjaan besar di bidang imunisasi dan HIV/AIDS.

“Bungo harus mengejar ketertinggalan. Target ini wajib, karena nanti akan dilaporkan langsung ke eksekutif Pemda,” katanya, sembari menekankan pentingnya sinergi dengan pemerintah daerah.

Namun di balik ambisi itu, hambatan klasik muncul: keterbatasan anggaran. Perwakilan Puskesmas memberikan pandangan terait minimnya dukungan dana. Rahmad mengakui persoalan ini dan menyinggung peluang pendanaan baru.

“Anggaran dari pajak rokok bisa membantu pergerakan Puskesmas. Mungkin baru bisa terealisasi pada 2026, saat kebijakan berubah,” ujarnya. Workshop ini, meski teknis sifatnya, menyimpan pesan yang lebih besar: tanpa keterbukaan, inovasi, dan investasi berkelanjutan, perang melawan penyakit tidak menular hanya akan berjalan di tempat. Tahun depan akan menjadi ujian bagi Bungo, bukan hanya soal kapasitas tenaga kesehatan, tapi juga komitmen politik daerah dalam menepati janji pelayanan publik.

Jurnalis: ASAD/Bintang34/*
Disusun oleh: Redaksi / nusadaily.id

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *