Dedy Dayat dan Ustad Tri Siap Bangun Kabupaten Bungo
Dedy Dayat dan Ustad Tri Siap Bangun Kabupaten Bungo

Dedy Dayat dan Ustad Tri Siap Bangun Kabupaten Bungo: Fokus pada Kesejahteraan dan Pembangunan Berkelanjutan

Posted on

Jambi, NusaDaily.id – Usai dinyatakan menang dalam Pilkada Bungo, pasangan H. Dedy Putra dan Ustad Tri Wahyu Hidayat memikul amanah besar dari masyarakat. Kemenangan mereka bukan sekadar simbol politik, melainkan awal dari perjalanan panjang untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Bungo secara menyeluruh dan berkelanjutan.

Baca Juga: Menyoal Deflasi dan Inflasi pada Daya Beli Masyarakat di Provinsi Jambi

Prioritas Pembangunan: Untuk Semua Kalangan, Bukan Kelompok Tertentu

Dengan APBD Kabupaten Bungo tahun 2025 yang mencapai kisaran Rp1,368 triliun, tantangan terbesar adalah bagaimana mengelola anggaran itu agar berdampak nyata bagi masyarakat luas. Dalam hal ini, Dedy Dayat dan Ustad Tri menegaskan bahwa pembangunan Bungo ke depan tidak boleh elitis. Fokus harus tertuju pada kebutuhan masyarakat bawah, bukan hanya segelintir elite atau daerah tertentu.

Salah satu strategi kunci adalah menggandeng sektor swasta untuk berinvestasi di berbagai sektor melalui optimalisasi dana CSR perusahaan. Langkah ini diyakini mampu memperkuat pembangunan dan memperluas dampaknya, terutama di wilayah-wilayah yang selama ini terabaikan.

Visi Pembangunan Berkelanjutan dan Peduli Lingkungan

Dalam konteks pembangunan berkelanjutan, Dedy Dayat berkomitmen memasukkan program-program ramah lingkungan ke dalam struktur APBD 2025. Program tersebut mencakup pengelolaan sampah modern, reboisasi lahan kritis, hingga penciptaan ruang terbuka hijau. Langkah ini penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem Kabupaten Bungo yang memiliki keanekaragaman hayati yang kaya.

Potensi Sumber Daya Alam: Tambang dan Perkebunan Harus Dikelola Bijak

Kabupaten Bungo dikenal sebagai wilayah yang kaya akan sumber daya alam, terutama di sektor pertambangan dan perkebunan. Sektor tambang batubara di Bungo memiliki kandungan kalori yang cukup tinggi, yakni antara 5.000 hingga 7.300 kalori. Meski telah ada beberapa perusahaan yang beroperasi, peluang investasi di sektor ini masih terbuka lebar.

Pemerintah daerah didorong untuk:

  • Mendorong penggalian potensi batubara di wilayah belum tergarap
  • Menarik investasi untuk pembangunan PLTU mulut tambang
  • Mengembangkan industri turunan seperti briket batubara

Di sisi lain, sektor pertambangan emas juga memiliki potensi besar. Tercatat, cadangan emas tersebar di berbagai kecamatan dengan total mencapai puluhan ribu kilogram. Daerah seperti Rantau Pandan, Pelepat, Limbur Lubuk Mengkuang, dan Jujuhan menyimpan emas primer dan sekunder yang sangat menjanjikan.

Langkah berikutnya adalah penetapan Wilayah Pertambangan Rakyat (WPR) agar kegiatan tambang bisa lebih tertata dan berkelanjutan, sekaligus melindungi masyarakat lokal dari praktik-praktik tambang ilegal.

Minyak Bumi: Potensi Baru yang Menjanjikan

Yang tak kalah menarik, Bungo juga memiliki indikasi cadangan minyak bumi yang ditemukan di kedalaman 600–800 meter di beberapa kecamatan. Jika potensi ini dikembangkan melalui kerja sama dengan SKK Migas, maka akan membuka peluang baru dalam:

  • Peningkatan pendapatan daerah
  • Penciptaan lapangan kerja
  • Percepatan perputaran ekonomi lokal

Eksplorasi dan eksploitasi migas ini diyakini bisa menjadi pondasi ekonomi baru bagi Kabupaten Bungo.

Program Sawit Rakyat: Solusi Kesejahteraan Petani Kecil

Sebagai daerah dengan perkebunan sawit yang luas, Program Sawit Rakyat menjadi krusial. Tujuannya adalah:

  • Meningkatkan kesejahteraan petani kecil
  • Membuka lapangan kerja baru
  • Meningkatkan daya saing produk sawit lokal

Pemerintah baru didorong untuk segera membentuk koperasi petani sawit rakyat dan menjalin kemitraan dengan perusahaan besar agar distribusi keuntungan lebih merata. Program ini juga diharapkan mempercepat transformasi sektor perkebunan menjadi penggerak utama ekonomi daerah.

Infrastruktur dan Aksesibilitas: Urgensi Jalan yang Layak

Di berbagai wilayah seperti Kuamang Kuning, Pelepat, Rantau Keloyang, dan Jujuhan, masyarakat mengeluhkan kondisi jalan yang rusak parah. Dedy Dayat menyadari bahwa akses jalan yang baik adalah fondasi pembangunan ekonomi. Karena itu, pemerintah akan:

  • Menambah alokasi anggaran untuk infrastruktur
  • Mendorong kerja sama dengan pemerintah provinsi dan pusat
  • Mengawasi kualitas pembangunan secara ketat

Peningkatan infrastruktur akan memperlancar mobilitas barang dan orang, serta menarik investor untuk menanamkan modalnya di Kabupaten Bungo.

Revitalisasi Pasar dan Masjid: Kombinasi Ekonomi dan Spiritualitas

Revitalisasi Pasar Atas dan Pasar Bawah di Bungo menjadi tuntutan pedagang dan masyarakat. Pasar yang tertata, bersih, dan nyaman akan mendorong peningkatan omzet pedagang dan menambah daya tarik wisata belanja.

Selain itu, Masjid Agung Al-Mubarak sebagai ikon religius Muara Bungo juga menjadi perhatian. Revitalisasi masjid akan memberikan tempat ibadah yang lebih representatif dan menumbuhkan kebanggaan warga terhadap daerahnya.

Program Sosial dan Pendidikan: Menjawab Kebutuhan Masyarakat

Dalam bidang pendidikan, program Kartu Bungo Pintar ditujukan untuk meringankan biaya sekolah. Namun distribusi kartu ini harus segera dirampungkan agar tidak ada pelajar yang tertinggal.

Di sektor kesehatan, Kartu Bungo Sehat adalah harapan bagi warga kurang mampu untuk mendapatkan pelayanan kesehatan gratis. Pemerintah perlu memperbaiki sistem distribusi dan informasi agar program ini tepat sasaran.

Program Orang Tua Asuh, yang bertujuan membantu anak yatim dan dhuafa, juga akan diperluas. Pemerintah harus memberikan dukungan konkret dalam bentuk:

  • Bantuan pendidikan
  • Kebutuhan dasar
  • Pendampingan psikososial

Harapan Rakyat: Tindakan Nyata, Bukan Janji

Dengan beragam program dan potensi yang dimiliki, pemerintahan Dedy Dayat dan Ustad Tri memiliki modal besar untuk membawa Bungo menjadi kabupaten yang maju dan sejahtera. Namun, semua itu hanya bisa terwujud jika pemerintah:

  • Konsisten menjalankan program yang sudah dijanjikan
  • Melibatkan masyarakat dalam setiap proses pembangunan
  • Mengedepankan transparansi dan akuntabilitas

Intinya, kesejahteraan masyarakat Bungo adalah harga mati. Pemerintah tidak boleh lengah, karena harapan rakyat kini sepenuhnya berada di pundak pemimpin yang telah mereka pilih.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *