Dr. Noviardi Ferzi Angkat Bicara Soal Tambang Batu Bara di Kabupaten Bungo
Dr. Noviardi Ferzi Angkat Bicara Soal Tambang Batu Bara di Kabupaten Bungo

Dr. Noviardi Ferzi Angkat Bicara Soal Tambang Batu Bara di Kabupaten Bungo, Jambi

Posted on

JAMBI, NUSADAILY.ID – Dr. Noviardi Ferzi, tokoh akademisi dan pengamat pemerintahan Provinsi Jambi, memberikan pandangannya terkait isu pertambangan batu bara yang sedang menjadi perbincangan hangat di masyarakat. Lahir di Kota Jambi pada 30 November 1978, Dr. Nov, sapaan akrabnya, telah menempuh pendidikan Strata 1 (S1) di Fakultas Ekonomi Universitas Jambi pada 2003, kemudian melanjutkan ke Program Magister Manajemen (2008) dan meraih gelar Doktor Ilmu Ekonomi pada 2020.

Dikenal sebagai sosok yang kritis dan konstruktif, Dr. Nov memulai karirnya sebagai tenaga ahli DPRD Provinsi Jambi (2010-2015) dan DPR-RI (2015). Saat ini, ia aktif sebagai dosen tetap di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Jambi sejak 2011, serta berperan sebagai peneliti, penulis, surveyor, dan konsultan riset sosial politik.

Baca Juga: Maraknya Tambang Batu Bara Ilegal dan Penambangan Emas Tanpa Izin di Kabupaten Bungo

Pandangan Dr. Nov Terkait Tambang Batu Bara di Kabupaten Bungo

Dalam wawancara eksklusif dengan Redaksi Nusa Daily pada 13 Februari 2025, Dr. Nov menyoroti persoalan pertambangan batu bara di Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi. Menurutnya, aktivitas pertambangan yang tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan dampak negatif, baik dari segi kualitas produk maupun lingkungan hidup.

“Pengelolaan stockpile (tempat penyimpanan batu bara) yang tidak tepat dapat menyebabkan kontaminasi lingkungan dan menurunkan kualitas produk,” tegasnya. Ia menekankan bahwa setiap pemerintah daerah memiliki aturan tersendiri terkait pengelolaan stockpile, dan penyimpanan batu bara di sembarang tempat dapat menimbulkan risiko serius.

Dr. Nov juga memperingatkan tentang bahaya limbah cair dari batu bara, terutama saat terkena air hujan. “Limbah ini dapat menghasilkan suspensi dan air asam yang berbahaya bagi ekosistem lingkungan,” ujarnya. Ia mencontohkan kasus di Kabupaten Bungo, di mana stockpile yang tidak terkontrol dinilai sangat berisiko.

Peran Pemerintah dalam Pengawasan dan Manajemen Pertambangan

Menurut Dr. Nov, pengawasan dan manajemen pendistribusian batu bara harus dilakukan secara ketat oleh pemerintah. “Pemerintah harus aktif mengawasi proses produksi, penyimpanan, hingga penjualan batu bara. Jika tidak, dampaknya akan sangat merugikan, terutama bagi lingkungan hidup dan masyarakat sekitar,” jelasnya.

Ia menyarankan agar Pemerintah Provinsi Jambi, Pemerintah Daerah Kabupaten dan Kota, serta DPRD bekerja sama untuk mengambil langkah tegas dalam mengatasi masalah ini. “Ini bukan hanya soal pajak, tetapi juga tentang keberlangsungan lingkungan hidup dan kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.

Kesibukan Dr. Nov di Dunia Akademisi dan Pengamatan Kebijakan

Selain fokus pada isu pertambangan, Dr. Nov juga membagikan kesibukannya di dunia akademisi. Saat ini, ia aktif menganalisis berbagai kebijakan pemerintah, baik di tingkat nasional maupun Provinsi Jambi. “Saya terus berkomitmen untuk memberikan kontribusi positif melalui analisis dan kritik konstruktif,” ucapnya.

(Ang/*****)

3 comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *