BUNGO, NUSADAILY.ID – Di tengah meningkatnya perbincangan tentang Papua Merdeka dan wacana Sumatera keluar dari Indonesia, aktivis Corong Rakyat, Hasan, memperingatkan adanya upaya sistematis memecah belah persatuan bangsa.
“Isu-isu seperti Papua Merdeka atau Sumatera keluar dari Indonesia tidak lahir dari aspirasi murni rakyat. Banyak yang sengaja dihembuskan oleh pihak-pihak tertentu, baik dari dalam maupun luar negeri,” ujarnya saat ditemui, Jumat (15/8).
Hasan menekankan bahwa pola provokasi kerap bekerja melalui penyebaran informasi menyesatkan, manipulasi sejarah, hingga mengeksploitasi ketidakpuasan publik terhadap kebijakan pemerintah. “Tujuannya jelas, mengadu domba antar daerah, antar suku, bahkan antar umat beragama,” tambahnya.
Pernyataan itu mencerminkan kekhawatiran yang lebih luas: ketika tensi politik meningkat, ruang publik sering kali menjadi ladang subur bagi narasi disintegrasi. Para pengamat menyebut, di era digital, pesan semacam ini menyebar lebih cepat dan sulit dikendalikan, sehingga ancaman terhadap keutuhan NKRI menjadi semakin nyata.
Meski begitu, Hasan menolak menempatkan perbedaan pendapat sebagai masalah. “Perbedaan itu wajar, kritik pada pemerintah sah. Tetapi memecah belah NKRI adalah garis merah yang tidak boleh dilewati,” tegasnya.
Ia lalu mengajak masyarakat untuk fokus pada masalah yang sebenarnya: ketidakadilan, kemiskinan, dan korupsi. “Kalau kita bersatu, semua masalah bisa diselesaikan. Musuh kita bukan sesama anak bangsa, tapi kondisi yang merugikan rakyat. Jangan mau diadu domba, karena itu hanya akan menguntungkan pihak yang ingin Indonesia hancur,” katanya menutup pembicaraan.
Jurnalis: ASAD/Bintang34/*
Sumber: komadotid dan tv.koma
Disusun oleh: Redaksi / nusadaily.id