Site icon Nusa Daily

Bungo Perkuat Skrining Bayi Baru Lahir: Deteksi Dini untuk Selamatkan Generasi

BUNGO, NUSADAILY.ID – Upaya meningkatkan kualitas layanan kesehatan ibu dan anak di Jambi mendapat dorongan baru. Dinas Kesehatan Provinsi Jambi bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Bungo pada Senin (8/9/2025) menggelar pertemuan Penguatan Skrining Bayi Baru Lahir (SBBL) tingkat kabupaten, melibatkan puskesmas dan rumah sakit negeri maupun swasta di Bungo.

Acara ini menghadirkan Ismanita, SKM, dari Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, yang menekankan urgensi skrining sejak dini. “Skrining bayi baru lahir bukan sekadar prosedur tambahan, tapi langkah krusial untuk mendeteksi penyakit yang tidak kasat mata sejak awal kehidupan. Intervensi cepat berarti penyelamatan kualitas hidup,” ujarnya.

Program skrining mencakup sejumlah pemeriksaan utama: Hipotiroid Kongenital (SHK), Penyakit Jantung Bawaan Kritis (PJB Kritis), Hiperplasia Adrenal Kongenital (HAK), defisiensi enzim G6PD, dan skrining pendengaran. Deteksi dini pada lima kondisi ini dinilai dapat mencegah komplikasi serius, menekan biaya kesehatan jangka panjang, serta membuka peluang tumbuh-kembang yang lebih optimal bagi anak.

Indonesia sendiri menghadapi tantangan besar. Data Kementerian Kesehatan menunjukkan cakupan skrining bayi baru lahir masih rendah meski mulai meningkat: dari sekitar 2,3% pada 2022 melonjak menjadi 28% pada 2023 setelah skrining SHK diwajibkan sebagai syarat klaim BPJS. Namun, keterbatasan logistik, tenaga terlatih, dan kesadaran masyarakat masih menjadi hambatan utama.

Kegiatan di Bungo ini juga mempertegas dasar hukum program, yakni Permenkes No. 78 Tahun 2014 yang mewajibkan pelaksanaan SHK pada setiap bayi baru lahir. Regulasi tersebut mengatur alur praskrining, pemeriksaan, tindak lanjut, hingga pelaporan berjenjang. Pemerintah pusat mendorong strategi operasional berbasis pelatihan tenaga kesehatan, advokasi publik, serta kolaborasi lintas lembaga hingga pemerintah daerah.

Dengan langkah penguatan di tingkat kabupaten, pemerintah daerah diharapkan bukan hanya melaksanakan instruksi pusat, tetapi juga memastikan layanan ini benar-benar menjangkau seluruh lapisan masyarakat, terutama di daerah dengan akses kesehatan terbatas.

Jurnalis: ASAD/Bintang34/*
Disusun oleh: Redaksi / nusadaily.id

Exit mobile version