BUNGO, NUSADAILY.ID — Kapolres Bungo AKBP Natalena Eko Cahyono menegaskan komitmennya untuk memperkuat agenda reformasi kepolisian setelah menghadiri Apel Kasatwil 2025 yang berlangsung di Mako Satlat Brimob, Cikeas, Bogor, pada 24–26 November 2025. Kegiatan berskala nasional itu menghadirkan 608 pejabat Polri dari seluruh Indonesia, mulai dari Kapolda hingga Kapolres, Rabu (26/11/2025).
AKBP Natalena menyebut Apel Kasatwil merupakan momentum penting untuk mengembalikan seluruh jajaran Polri pada nilai dasar Tribrata dan Catur Prasetya.
“Kapolri menekankan bahwa tugas polisi bukan hanya menegakkan hukum, tetapi menjaga nurani publik. Ini saatnya kita melakukan refleksi mendalam dan memperbaiki pelayanan kepada masyarakat,” ujar Natalena.
Salah satu hal yang menjadi sorotan Natalena adalah kehadiran Ketua Komisi Percepatan Reformasi Polri, Prof. Jimly Asshiddiqie, yang menegaskan pentingnya modernisasi, transparansi, dan keterbukaan institusi.
“Polri sedang membuka diri untuk dikritik dan untuk belajar. Ini bukan reformasi kosmetik, tetapi perubahan yang sungguh-sungguh,” tegas Natalena.
Di tingkat operasional, Kapolres Bungo menindaklanjuti instruksi Kapolri terkait percepatan digitalisasi layanan publik, termasuk optimalisasi layanan darurat 110. Ia mengungkapkan bahwa Polres Bungo telah mengintegrasikan sistem Layanan Publik Call Center 110 dengan fitur Respon Cepat berbasis parameter waktu.
Aplikasi yang dapat diunduh masyarakat Kabupaten Bungo melalui Play Store dengan kata kunci “Bungo Prestasi” itu memberikan kepastian waktu kedatangan personel ke lokasi kejadian untuk setiap laporan yang masuk.
Menurut Natalena, reformasi Polri paling nyata terlihat di lapangan, melalui interaksi langsung antara petugas dan masyarakat.
“Setiap laporan warga adalah ujian bagi kami. Reformasi hidup dalam tindakan kecil yang konsisten,” katanya.
Ia menegaskan bahwa tugas Kapolres adalah menerjemahkan kebijakan nasional ke dalam pelayanan konkret sehari-hari di wilayah hukum masing-masing.
Redaksi nusadaily.id/*