MERANGIN, NUSADAILY.ID – Peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia membawa makna istimewa di Lapas Kelas IIB Bangko. Dari 440 warga binaan, satu narapidana akhirnya menghirup udara bebas setelah menerima Remisi Umum II (RU II), Sabtu (17/8).
Kebebasan itu terasa sebagai hadiah kemerdekaan paling nyata. Di hadapan ratusan warga binaan lainnya yang menerima pengurangan masa pidana, langkah ringan satu orang keluar dari jeruji besi menjadi simbol harapan bahwa kemerdekaan adalah hak setiap manusia yang berkomitmen memperbaiki diri.
Upacara penyerahan remisi berlangsung khidmat di halaman Kantor Bupati Merangin. Bupati Merangin H. M. Syukur, SH., MH., didampingi Wakil Bupati Drs. Abdul Khafid, secara simbolis menyerahkan surat remisi. Kehadiran pimpinan daerah tersebut menegaskan dukungan pemerintah dalam proses pembinaan sekaligus reintegrasi sosial bagi warga binaan.
Kepala Lapas Kelas IIB Bangko, Heri, menekankan bahwa pemberian remisi tidak hanya dimaknai sebagai pengurangan hukuman. “Remisi adalah penghargaan bagi mereka yang taat aturan dan sungguh-sungguh menjalani pembinaan. Bagi yang langsung bebas, ini adalah hadiah kemerdekaan yang luar biasa. Semoga bisa menjadi pribadi baru yang berguna bagi keluarga dan masyarakat,” ujarnya.
Sebanyak 314 warga binaan memperoleh remisi tahun ini dengan kategori berbeda, mayoritas terkait kasus narkotika, perlindungan anak, dan tindak pidana umum lainnya. Meski berbeda latar belakang, momentum kemerdekaan menyatukan mereka dalam satu semangat: menata hidup dengan harapan baru.
Hari itu, di balik dinding penjara, makna kemerdekaan terasa nyata. Satu orang melangkah keluar menyongsong kebebasan, sementara ratusan lainnya menyimpan harapan yang sama, bahwa setiap perjuangan untuk berubah pada akhirnya akan bermuara pada kemerdekaan sejati.