BUNGO, NUSADAILY.ID – Gelombang banjir dan tanah longsor besar yang melanda Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh sejak akhir November 2025 terus menimbulkan dampak kemanusiaan yang luas. Curah hujan ekstrem yang dipicu monsun dan aktivitas cuaca siklonik telah merusak infrastruktur vital, memutus akses transportasi, serta menenggelamkan ratusan permukiman. Pemerintah bersama berbagai organisasi sosial masih bekerja di lapangan, sementara status darurat diperkirakan berlanjut hingga pertengahan Desember.
Sebagai bentuk respons cepat, Dewan Perwakilan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kabupaten Bungo membuka Posko Bantuan Bencana Sumatera di Pasar Atas KM.0, Bungo. Posko yang mulai beroperasi pada Kamis (11/12/2025) ini menjadi pusat koordinasi relawan dan pengumpulan logistik untuk disalurkan ke wilayah-wilayah terdampak.
Dalam keterangannya kepada Nusadaily.id, Nopriza Elsa, S.IP, Bendahara Tim Bantuan DPC PDI Perjuangan Bungo, menegaskan bahwa proses penyelamatan dan pemulihan masih berlangsung intensif di berbagai titik. “Akses ke banyak daerah masih terputus karena jalan dan jembatan rusak. Sekolah, fasilitas kesehatan, dan ribuan rumah warga rusak berat atau tidak lagi layak dihuni,” ujarnya.
Data terbaru per 10 Desember 2025 menunjukkan kondisi yang kian mengkhawatirkan: sekitar 969 orang dilaporkan meninggal dunia, sementara lebih dari 250 orang masih hilang. Tim SAR dan relawan masih terus melakukan penyisiran di wilayah yang sulit dijangkau.
Elsa menambahkan bahwa kebutuhan logistik bagi para penyintas masih sangat tinggi. Karena itu, DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bungo mengimbau masyarakat untuk memberikan bantuan berupa sembako, pakaian layak pakai, maupun donasi uang tunai. Bantuan dapat disalurkan langsung melalui Posko atau lewat rekening Bank BPD Jambi Nomor: 201301688 atas nama DPC PDI Perjuangan Kabupaten Bungo.
Redaksi nusadaily.id/